Translate

Arti Lambang Resimen Mahasiswa (Menwa)


Lambang Resimen Mahasiswa terdiri dari :
  1. Perisai Segilima melambangkan keteguhan sikap.
  2. Padi dan Kapas melambangkan dasar bernegara dan pandangan hidup bangsa Indonesia, yaitu Pancasila.
  3. Bintang , Sayap Burung , Jangkar dan Lambang Polri melambangkan Resimen Mahasiswa berada di bawah naungan ketiga unsur angkatan dan Polri
  4. Pena dan Senjata melambangkan di dalam pengabdiannya, wira melakukan keselarasan antara ilmu pengetahuan dan ilmu keprajuritan.
  5. Buku Tulis melambangkan tugas pokok setiap wira adalah mengembangkan ilmu pengetahuan, di samping melaksanakan tugas-tugas kemenwaan.
  6. Semboyan Widya Castrena Dharma Siddha* yang berarti Penyempurnaan Kewajiban Dengan Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Keprajuritan.
* Semboyan Resimen Mahasiswa Indonesia adalah “Widya Castrena Dharma Siddha” yang berasal dari bahasa Sanskerta. “Widya” yang berarti ilmu pengetahuan, “Castrena” yang berarti senjata, “Dharma” yang berarti kewajiban dan “Siddha” yang berarti sempurna. Arti dari semboyan tersebut adalah Penyempurnaan Kewajiban Dengan Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Keprajuritan. Yang dimaksudkan dengan Ilmu Pengetahuan adalah segala macam cabang keilmuan yang didapat saat menjadi mahasiswa. Hal ini dipergunakan untuk menempuh jenjang karir, dengan tidak melupakan tujuan utama melakukan pengabdian kepada masyarakat. Sedangkan Ilmu Keprajuritan adalah yang bersangkutan dengan jiwa keperwiraan, keksatriaan dan kepemimpinan, bukan sekedar keahlian dalam bertempur atau pun yang sejenis.
Semboyan Widya Castrena Dharma Siddha ini diciptakan oleh Prof. Ir. Harsojo. Awalnya menjadi semboyan Menwa Mahawarman kemudian menjadi semboyan Resimen Mahasiswa Indonesia.
Sumber :


Arti Lambang Resimen Mahasiswa (Menwa)

Posted by : Mukty Ginanjar Nurfalah
Senin, 07 Januari 2019
A.  Pengertian Peraturan Urusan Dinas Dalam
PUDD adalah ketentuan yang mengatur cara disiplin sebagai prajurit TNI dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan tugas masing-masing di dalam maupun di luar lingkungan TNI.
1.    Maksud dan tujuan
Hasil gambar untuk pudd militera.    Memberikan petunjuk dan pedoman kerja kepada petugas urusan dalam penghuni suatu kesatrian.
b.  Mencapai daya guna serta kesiapan dalam melaksanakan tugas.
2.    Pejabat Kesatrian
a. Komandan kesatrian adalah perwira yang ditetapkan dengan skep/seperintah dari pejabat yang berwenangan untuk memimpin kesatrian.
b.    Komandan bawahan adalah dansat dalam ksatrian yang sama kedudukannya lebih rendah dari dansatri.
c.    Perwira yang mengepalai suatu staf sesuai bidang dan keahlian masing-masing.
d.   Perwira pelaksanaan harian (URDAL) adalah dansat oleh wakil sebagai perwira pelaksana harian (URDAL) dibantu wadan.
3.    Tugas piket kompi
a.     Susunan
1)   PA (Perwira).
2)   BA (Bintara).
3)   TA (Tamtama).
4.    Tempat piket.
5.    Perlengkapan dan persenjataan.
6.    Tugas dan kewajiban.
a.    Tugas Perwira
1)   Mewakili jam komandan di luar jam.
2)   Menjadi piket pengawas keamanan, tata tertib dan kebersihan.
3)   Mencatat kronologi dalam buku piket.
4)   Mengetahui kedudukan tugas dan kedudukan saat piket.
b.    Tugas Bintara
1)   Menggantikan sementara saat perwira istirahat.
2)   Bertanggung jawab atas kehadiran.
3)   Mengawasi tata tertib kebersihan.
4)   Melaporkan kejadian penting yang tidak bisa diselesaikan sendiri.
c.    Tugas Tamtama
1)   Membantu dan melaksanakan perintah perwira dan bintara.
2)   Menjaga kebersihan.
3)   Menjadi caraka/pesuruh perwira dan bintara.
4)   Menulis kronologi daftar hadir.
Menggunakan pakaian dinas lapangan
Tanda Pengenal
a.    Perwira piket                          : selempang berjumbai senjata pistol.
b.    Bintara piket                          : selempang tanpa berjumbai senjata sangkur.
c.    Tamtama piket                       : ban lengan bersenjata sangkur.
d.   Tugas jaga kamar yaitu           :
1)   Melaksanakan serah terima tugas jaga serambi.
2)   Mengatur dan menulis giliran jaga malam.
3)   Menjaga teman pada saat istirahat.
4)   Pakaian lengkap bersenjata dan topi/helm.
5)   Membangunkan kawan-kawan jika ada tanda bahaya/kesiapan.
6)   Tidak boleh meninggalkan tanpa seizin temannya.
7)   Laporan di piket ksatrian/tanda tangan/patroli keliling “laporan” anang beserta 5 orang anggota siap melaksanakan tanda tangan.
8)   Tempat serah terima jaga serambi.
Tata cara serah terima
Jaga serambi keapda jaga kamar
a.    “Lapor” anang nosis telah melaksanakan jaga serambi terakhir dalam keadaan aman selanjutnya siap menyerahkan tugas dan kewajiban jaga kamar, laporan selesai.
b.    “Lapor” agung nosis telah menerima tugas dan kewajiban jaga kamar dari jaga serambi terakhir dalam keadaan aman, laporan selesai.
B.  Pengertian Apel
Apel adalah suatu cara pengontrolan terhadap kehadiran
1.      Macam-macam apel :
a.       Apel harian.
b.      Apel khusus.
c.       Apel luar biasa.
2.      Tata cara apel pagi/malam
a.       Semua peserta kumpul di lapangan.
b.      Ketua mengecek anggotanya dan menyiapkan pasukannya.
c.       Setelah bintara piket memberi aba-aba “apel pagi dimulai”.
d.      Bintara piket menjemput pengambil apel.
e.       Bintara laporan aba-aba : lapor jumlah siswa  .... orang siap apel pagi.
f.        Pengambil apel berkata : ketua kelas laporan.
g.      Ketua laporan : lapor kelas E jumlah siswa (Menwa) ... orang lengkap, llaporan selesai.
h.      Pengambil apel berkata laporan saya terima masing-ketua kelas kembali ke samping kanan barisan kerjakan.
i.        Ketua kelas berkata “kerjakan”.
j.        Bintara piket menyerahkan buku doa kepada pengambil apel, setelah itu pengambil piket memberi amanat.
k.      Setelah itu pengambil apel berkata “perhatian selesai” kemudian menyuruh salah satu peserta untuk menyanyikan lagu wajib.
l.        Setelah itu pengambil apel berkata “apel pagi selesai masing-masing ketua regu sesuaikan dengan rencana.
m.    Ketua berkata “kerjakan” kemudian hormat.
n.      Pengambil apel kembali kemudian bintara piket laporan : apel pagi telah dilaksanakan, laporan selesai
C.  Pengertian Siaga
Siaga adalah digunakan saat bahaya/akan tugas tempur
Macam-macam siaga :
1.      Siaga tingkat III    : berlaku siaga ringan
2.      Siaga tingkat II     : berlaku siaga sedang
3.      Siaga tingkat I       : berlaku siaga berat


Peraturan Urusan Dinas Dalam (PUDD)

Posted by : Mukty Ginanjar Nurfalah
Keberadaan dan kelestarian negara ditentukan oleh banyak faktor. Karena itu suatu pandangan yang salah kalau keberadaan dan kelestarian negara hanya dipandang sebagai urusan lembaga-lembaga kenegaraan dan angkatan bersenjata. Maka untuk mewujudkan keinginan keberadaan dan kelestaian negara diperlukan adanya pemeliharaan unsur-unsumya secara terpadu dan A sampai Z -nya. Untuk itu bagaimana Islam memberikan petunjuk dan pedoman yang termaktub di dalam Al Quran, praktek kehidupan Rasulullah dan para khalifah yang mengikutl jejak beliau. Pada kesempatan ini akan kita bahas unsur-unsur yang dimaksud.
PENGERTIAN

Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (HANKAMRATA) adalah sistem pertahanan negara yang dianut oleh Indonesia. Sesuai Undang-Undang RI No 34 Tahun 2004, Hankamrata adalah sistem pertahanan yang bersifat semesta, yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, berkesinambungan dan berkelanjutan untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan melindungi keselamatan segenap bangsa dari setiap ancaman.

Hankamrata juga adalah perwujudan usaha yang sungguh-sungguh untuk memelihara wujud dan  kelestarian negara oleh warganegaranya agar negara tetap tegak menjadi tempat yang aman bagi segenap warganegaranya dan sernua orang yang tinggal di dalamnya. Hankamrata di dalam pengertian semacam hanya dapat tercapai apabila tercipta keterpaduan pemeliharaan semua unsur yang wajib ada di dalamnya.
UNSUR-UNSUR HANKAMRATA DALAM SYARI’AT ISLAM
1. Keadilan Penguasa
Suatu hari Umar naik ke atas mimbar lalu berkata: “Wahai manusia dengarkanlah dan taatilah!” Lalu seorang Arab gunung melakukan interupsi: “Kaml tidak mau mendengar kamu wahai Umar dan kami tidak mau taat” Umar berkata: “Mengapa?” orang Arab gunung berkata: “Setiap orang diantara kamu hanya menerima pembagian satu potong kain. Tetapi engkau mengutamakan dirimu sendiri dengan mengambil dua potong kain (karena Umar orangnya tinggi sehingga tidak cukup satu potong kain). Lalu Umar berkata: “Wahai Abdullah (putra beliau sendiri) jawablah orang itu.” Lalu Abdullah menjawab: “Demi Allah, separo dari potongan kainku, beliau ambil, lalu beliau tambahkan ke potongan kainnya sehingga cukup untuk beliau dan separohnya masih tersisa. Lalu Arab gunung itu berkata: “Sekarang kami mau mendengar kamu wahai Umar. Karena itu silahkan angkat bicara.” Umar tidak mengusik orang ltu karena dia menuntut keadilan. Kernudian orang Arab gunungmelihat Umar dengan pakaiannya yang indah. (Sirah Umar bin Khathab oleh Ibnu Hazm)
2. Kepastian Hukum dan keadilannya
Rasulullah saw bersabda: “Orang-orang sebelum kamu telah binasa karena membiarkan saja kalangan terhorrnat melakukan pencurian. Bila rakyat awam yang melakukan pencurian, barulah mereka menghukumnya dengan potong tangan. Demi Allah yang  jiwaku ini ada di tangan Nya. Seandainya Fatimah binti Muhammad melakukan pencurian, pastilah kupotong tangannya. (HR. Ahmad, Muslim dan An-Nasa’i)
3. Pembelaan terhadap golongan lemah
Allah berfirman: “Mengapa kamu tidak berperang di jalan Allah dan membela orang-orang yang lemah, baik pria, wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri yang penduduknya zhalim ini. berilah kami perlindungan dari sisi-Mu dan berilah kaml Penolong dari sisi-Mu.” (An-Nisaa: 75)
4. Angkatan Perang yang kuat
Firman Allah: “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan Itu) kamu dapat menggetarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan di jalan Allah akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya.” (Al-Anfal: 60)
5. Aparat dan pegawai yang amanah
Rasulullah saw bersabda kepada. Abu Dzar: “Wahai Abu Dzar, jabatan itu suatu amanah, dan pada hari kiamat merupakan kehinaan dan penyesalan, kecuali orang yang mengambilnya dengan memenuhi haknya, dan melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya dalam  urusan tersebut. (HR Hakim)
Sabdanya pula. “Apabila amanah disia-siakan maka, tunggulah saat kehancuran. Nabi ditanya: “Wahai Rasulullah, apa yang disebut menyia-nyiakannya itu?” Sabdanya: “Bila suatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka nantikanlah kehancurannya. ” (HR- Bukhari)
6. Pembinaan keluarga yang kokoh
Dari Nu’man bin Basyir, ia berkata: Ayahku memberiku hadiah lalu ibuku berkata: “Saya tidak ridho sebelum engkau persaksikan pemberian itu kepada Rasulullah.” Lalu ia datang kepada Rasulullah untuk mempersaksikan pernberian ayahku kepadaku. Lalu beliau bertanya (kepada Basyir): “Apakah setiap anakmu engkau beri hadiah seperti ini?” Jawabnya:”Tidak”. Lalu Nabi bersabda: “Bertakwalah kepada Allah dan berlaku adillah kepada anak-anakmu,” Lalu beliau bersabda lagi: “Aku tidak mau menjadi saksi atas perbuatan dosa.”Kata Nu’man kemudian ayahku mencabut hadiahnya itu.” (HR.Bukhari)
7. Membersihkan masyarakat dari segala bentuk hal yang kotor dan keji
Rasulullah saw bersabda: “Akhlak yang baik akan menghancurkan segala yang buruk sebagaimana air mengbancurkan barang yang keras, sedangkan akhIak yang buruk akan merusak usaha kebajikan seperti cuka merusak madu.” (HR. Baihaqi)
8. Menumbuhkan remaja dan pemuda dengan jiwa ketaatan kepada agama
Rasulullah saw bersabda: “Tuj uh golongan yang mendapat naungan di hari kiamat, saat tidak ada lagi yang dapat memberi naungan kecuali Dia, yaitu penguasa yang adil, pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada Allah …. (HR.Bukhari dan Muslim)
9. Pendidikan dan pengajaran kepada seluruh rakyat secara gratis
Rasulullah saw bersabda: “Hendakfah kalian belajar Al Quran dan mengajarkannya kepada manusia.” (HR. Tirmidzi)

10. Menindak orang kuat yang bertindak dholim untuk melindungi yang     lemah
Nabi saw bersabda: “Tolonglah saudaramu, baik yan berbuat dholim maupun yang didholimi.” Ada yang bertanya kepada beliau: “Menolong yang didholimi kami sudah mengerti. Tetapi bagaimana menolong yang berbuat dholim itu?” Sabdanya: “Engkau cegah ia agar tangannya tidak dholim kepada orang lain.” (HR Bukhari-Muslim)
11. Adanya lembaga yang menyelesaikan pengaduan rakyat atas tindakan kedholiman.
Rasulullah saw bersabda: “Takutlah kalian kepada doa orang-orang yang terdholimi, karena orang yang terdholimi tidak lagi ada sekat antara dirinya dengan Allah.” (HR. Bukhari)
12. Jaminan kemerdekaan menyatakan pendapat dan memberantas kemungkaran.
Kamu adalah ummat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah omng-orang yang fasik. ” (Ali Imran:  10)
13. Kebersamaan penguasa dengan rakyat.
“Tiga hal yang tersembunyi yang merupakan sumber kekuatan bagi kaum. muslimin yaitu: (diantaranya adalah) sesama orang Islam bersaudara dengan persamaan yang penuh di hadapan Allah, walaupun warna kulit, keturunan dan kedudukan mereka berbeda…. (Tarikhul Aqidah Islamiyah, hal.245 TW Arnold)

14. Kerjasama antara segenap rakyat.
Rasulullah saw bersabda: “Allah meridloi kaMu pada tiga hal, yaitu: kamu sekalian hanya menyembah kepadaNya, tidak menyekutukanNya dengan sesuatu apapun, kamu berpegang teguh kepada Allah secara utuh dan tidak bercerai berai dan karnu mau memberi peringatan-peringatan kepada orang yang Allah jadikan penguasa kamu.” (HR.Muslim)
15. Melindungi hak-hak kaum wanita.
Rasulullah saw bersabda: “Manusia yang terbaik adalah orang yang paling baik terhadap istrinya dan keluarganya. Dan aku adalah orang yang terbaik diantara kalian terhadap istri dan keluargaku.” (HR- Abu Daud dan Ibnu Majah)
Rasulullah saw bersabda: “Orang mukram yang paling sempurna imannya adalah mereka yang paling baik dan lembut perlakuannya kepada istri dan keluarganya.” (HR.Tirmidzi  dan Hakim)

16. Lapang dada terhadap perbedaan pendapat dan agama.
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) seagama (Islam): sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang salah. Karena, itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

17. Penguasa yang taat kepada hukum dan kebenaran.
Ibnu Al Jauzi berkata: “Umar dahulu dalam memilih para wakil daerah dan pegawai, selalu berpesan: “Ummat akan senantiasa berlaku lurus selama para pemimpin dan panutan mereka berlaku lurus. Tetapi kalau imam menyeleweng, mereka akan ikut menyeleweng.” (Shirah Umar, hal. 94)

18. Kebebasan melakukan kritik yang bertanggung jawab.
Rasulullah saw bersabda: “Agama itu adalah nasihat. Mereka (para sahabat) bertanya: “Nasihat bagi siapa, wahai Rasuluilah?” Sabdanya: “Bagi Allah, Kitab-kitabNya, Rasul-Nya, bagi para pernimpin urnat dan seluruh umat itu sendiri.” (HR. Bukhari-Muslim)

19. Larangan terhadap penguasa untuk hidup mewah.
Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orangorang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mena’ati Allah), tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancumya. (Al Isra’: 18)

20. Hubungan bertetangga baik dengan negara lain.
Rasulullah saw bersabda: “Demi Allah tidaklah seseorang beriman. Demi Allah tidaklah seseorang beriman. Demi Allah tidaklah seseorang beriman. Yaitu orang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya.” (HR. Bukhari)
21. Menghargai ilmu dan para ulamanya.
Dari Abi Hurairah, la berkata: Rasulullah saw bersabda: “Barangstapa menempuh suatu perialanan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. (HR.Muslim)
Dari ‘Ubadah bin Sharnith, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: ” Bukanlah termasuk ummatku orang-orang yang tiada mau menghormati tetua kami dan menyayangi brang-orang kami yang kecil serta menghormati orang-orang yang ben’lmu.” (HR. Ahmad dan Thabrani dan disahkan oleh Hakim, tetapi dalam riwayat Hakim dikatakan: Bukanlah dari golongan kami. dst.)
22. Memperhatikan dan menjamin kondisi kesehatan ummat.
Dan Abu Hurairah, Nabi saw bersabda: “Mohonlah ampun kepada Allah, kesehatan han Ini dan kesehatan hari akan datang. Tidaklah seseorang yang memperoleh pemberian lebih baik setelah keimanan daripada kesehatan yang lestari.” (HR. Nasa’i)


Ket: Dengan ampunan dari Allah, hilang dosa masa lalu dan kini, dengan kesehatan masa kini dan masa mendatang, akan lestari ketahanan hidup manusia.

Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (HANKAMRATA)

Posted by : Mukty Ginanjar Nurfalah
Rabu, 07 Maret 2018

Baju Loreng Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), pernah terpikir atau terbesit kenapa militer sekelas ABRI mengunakan seragam loreng. Serangam yang bermotif abstrak yang dipenuhi dengan warna coklat, hijau, hitam. Biasanya kita menjawab kenapa ABRI mengunakan loreng supaya tidak ketahuan sama musuh, supaya tersamar. Namun ternyata ada alasan dan sejarah tertentu kenapa serangam militer tersebut kebanyakan warna loreng, atau dikenal dengan camouflage (kamuflase).

loreng, Baju Loreng Militer, pola loreng, loreng abri
Dengan mengunakan baju loreng, maka militer dapat melakukan kamuflase yang merupakan salah satu teknik survival, yang artinya mengacu pada metode yang digunakan untuk membuat pasukan militer agar tidak dapat terdeteksi oleh pasukan musuh. Dalam prakteknya, penerapan warna dan bahan untuk kostum perang dan peralatan militer digunakan untuk menyembunyikan mereka dari pengamatan visual (dengan mata telanjang). Dengan mengunakan kostum loreng ini, maka pasukan militer dapat menyatu dengan medannya dan akan mengurangi bahaya sebagai sasaran tembak musuh.
kamuflase militer, kamuflase abri, Baju Loreng Militer

Awalnya orang orang militer tidak mengunakan baju loreng, mereka mengunakan warna waran yang mencolok dan berani dengan alasan untuk menakut nakuti musuh, identifikasi lebih mudah ketika kabut dan mengurangi pembelotan (pasukan yang mundur dari perang). Baju loreng pertama kali digunakan pada awal 1800-an oleh beberapa unit militer untuk melindungi diri terhadap akurasi tembakan yang meningkat pada senjata kala itu.
pola loreng terdahulu, pola loreng jaman dahaulu, Baju Loreng Militer
Unit-unit pasukan pertama yang mengadopsi warna-warna loreng adalah Resimen Senapan ke-95 dan Resimen Senapan ke-60, dibuat selama Perang Napoleon (abad ke delapan belas) untuk memperkuat garis pertempuran Inggris. Ketika mereka membawa Rifles Baker (sejenis senjata kala itu, dengan bayonet) dan memperluas area pertempuran, mereka mengenakan jaket hijau, berbeda dengan resimen lain yang mengenakan jubah merah tua.

Lalu kenapa baju ABRI, militer kita memiliki loreng yang berwarna hijau? sementara pasukan dari negara lain ada yang memiliki warna lebih coklat atau putih. Alasan utamanya adalah medan, negara kita lebih dominan pepohonan yang berwarna hijau, tanah dan kayu yang berwarna coklat, sehingga kita lebih memilih pola M81 Woodland, yang sudah populer dari tahun 1981.

Pertanyaan selanjutnya kenapa tidak mengunakan warna hitam? warna yang sangat menutupi dan dominan kala gelap. Memang beberapa pasukan khusus indonesia ada yang memiliki warna kostum hitam, namun untuk berperang siang hari warna hitam dapat menyiksa. Kita pernah mempelajari sewaktu SMP bahwa warna hitam memiliki emisifitas tertinggi, dengan nilai satu (untuk warna putih nilainya nol). Dimana benda yang memiliki emisifitas tinggi akan mudah menyerap panas. Sehingga kalau militer harus bertugas siang hari dengan tetap mengenakan  warna hitam, ia bisa kelelahan sebelum melawan musuh karena energinya telah terkuras menjadi kringat.

Kamuflase ini lebih ke arah pertahanan diri dari penglihatan visual, meski ada teknologi lagi yang lebih baru dalam mendeteksi keberadaan manusia mengunakan sinar inframerah dan lain sebagainya, namun juga sudah di temukan metode dan kamuflase yang berbeda pula. hal ini lah yang menjadi alasan kenapa militer mengenakan baju loreng.

Baju Loreng Militer

Posted by : Mukty Ginanjar Nurfalah
Selasa, 23 Januari 2018

Deskripsi Singkat
Pendidikan Dasar Militer (Diksarmil) adalah major training pertama yang harus dilaksanakan oleh setiap anggota MENWA MAHAWARMAN. Karakteristik organisasi MENWA MAHAWARMAN mengaplikasikan sistem komando dengan hierarki yang jelas serta pendekatan semi-militer, sehingga setiap anggota MENWA MAHAWARMAN harus memahami kedua hal tersebut serta mengaplikasikannya.
Tujuan
  • Memantapkan pemahaman akan bela negara.
  • Menanamkan rasa cinta tanah air.
  • Memperkenalkan dan mempersiapkan sikap disiplin dan karakter yang harus dimiliki anggota MENWA MAHAWARMAN.
  • Memperkenalkan dan melatih dasar-dasar kemampuan olah keprajuritan yang dapat diaplikasikan anggota MENWA MAHAWARMAN.
Lokasi
Lokasi latihan setiap tahunnya selalu di Dodik Secata Rindam III Siliwangi Pangalengan Bandung. Diksarmil dilaksanakan di sebuah institusi pendidikan militer yang dijalankan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI).












Metode pelatihan yang digunakan bervariasi, mulai dari presentasi, materi praktik lapangan, dan studi kasus.

Pendidikan Dasar Militer (DIKSARMIL) Resimen Mahasiswa (Menwa) Mahawarman

Posted by : Mukty Ginanjar Nurfalah
Minggu, 21 Januari 2018
Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta atau yang disingkat SISHANKAMRATA adalah suatu Sistem Pertahanan Keamanan dengan Komponen yang terdiri dari seluruh potensi, kemampuan, dan kekuatan Nasional yang bekerja secara total, integral serta berlanjut untuk mewujudkan kemampuan dalam upaya Pertahanan Keamanan Negara. 
SISHANKAMRATA merupakan amanat Konstitusi yang didasari oleh :
1.    UUD Tahun 1945 yaitu “Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial”.
2.     Dalam Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara”.
Negera mempunyai beberapa komponen dalam upaya mewujudkan pertahanan nasional rakyat semesta, yaitu :
·         Komponen Dasar, rakyat terlatih sebagai komponen dasar yang mampu melaksanakan ketertiban umum, perlindungan keamanan, serta perlawanan rakyat dalam rangka mempertahankan Stabilitas dan keamanan negara.
·   Komponen Utama, Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia sebagai komponen utama dalam aspek sishankamrata.
·     Komponen Khusus, masyarakat sebagai komponen khusus mempunyai fungsi menanggulangi bencana perang, bencana alam, atau bencana lainnya yang mengakibatkan kerugian jiwa dan harta benda. Seperti linmas dan hansip.
·   Komponen Pendukung, sumber daya alam, prasarana nasional, sumberdaya buatan sebagai komponen pendukung untuk peningkatan, kelangsungan serta kelancaran dalam mempertahankan keamanan negara.



SISHANKAMRATA

Posted by : Mukty Ginanjar Nurfalah

- Copyright © Resimen Kita - Blogger Templates - Powered by Blogger - Author By Mukty G.N -

SGT Sergeant - Military Army Rank