Translate
Arti
Lambang Resimen Mahasiswa (Menwa)
Lambang Resimen Mahasiswa terdiri dari :
- Perisai Segilima melambangkan keteguhan sikap.
- Padi dan Kapas melambangkan dasar bernegara dan pandangan hidup bangsa
Indonesia, yaitu Pancasila.
- Bintang , Sayap Burung , Jangkar dan Lambang Polri melambangkan
Resimen Mahasiswa berada di bawah naungan ketiga unsur angkatan dan Polri
- Pena dan Senjata melambangkan di dalam pengabdiannya, wira melakukan
keselarasan antara ilmu pengetahuan dan ilmu keprajuritan.
- Buku Tulis melambangkan tugas pokok setiap wira adalah mengembangkan
ilmu pengetahuan, di samping melaksanakan tugas-tugas kemenwaan.
- Semboyan Widya Castrena Dharma Siddha* yang
berarti Penyempurnaan Kewajiban Dengan Ilmu Pengetahuan dan Ilmu
Keprajuritan.
* Semboyan Resimen Mahasiswa
Indonesia adalah “Widya Castrena Dharma Siddha” yang berasal dari bahasa
Sanskerta. “Widya” yang berarti ilmu pengetahuan, “Castrena” yang berarti
senjata, “Dharma” yang berarti kewajiban dan “Siddha” yang berarti sempurna.
Arti dari semboyan tersebut adalah Penyempurnaan Kewajiban Dengan Ilmu
Pengetahuan dan Ilmu Keprajuritan. Yang dimaksudkan dengan Ilmu Pengetahuan
adalah segala macam cabang keilmuan yang didapat saat menjadi mahasiswa. Hal
ini dipergunakan untuk menempuh jenjang karir, dengan tidak melupakan tujuan
utama melakukan pengabdian kepada masyarakat. Sedangkan Ilmu Keprajuritan
adalah yang bersangkutan dengan jiwa keperwiraan, keksatriaan dan kepemimpinan,
bukan sekedar keahlian dalam bertempur atau pun yang sejenis.
Semboyan Widya Castrena Dharma Siddha ini diciptakan oleh Prof. Ir.
Harsojo. Awalnya menjadi semboyan Menwa Mahawarman kemudian menjadi semboyan
Resimen Mahasiswa Indonesia.
Sumber :
Arti Lambang Resimen Mahasiswa (Menwa)
A. Pengertian
Peraturan Urusan Dinas Dalam
PUDD adalah ketentuan yang mengatur cara disiplin sebagai prajurit TNI
dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan tugas masing-masing di dalam maupun
di luar lingkungan TNI.
1. Maksud dan tujuan
b. Mencapai daya guna serta
kesiapan dalam melaksanakan tugas.
2. Pejabat Kesatrian
a. Komandan kesatrian adalah
perwira yang ditetapkan dengan skep/seperintah dari pejabat yang berwenangan
untuk memimpin kesatrian.
b. Komandan bawahan adalah
dansat dalam ksatrian yang sama kedudukannya lebih rendah dari dansatri.
c. Perwira yang mengepalai
suatu staf sesuai bidang dan keahlian masing-masing.
d. Perwira pelaksanaan harian
(URDAL) adalah dansat oleh wakil sebagai perwira pelaksana harian (URDAL)
dibantu wadan.
3. Tugas piket kompi
a. Susunan
1) PA (Perwira).
2) BA (Bintara).
3) TA (Tamtama).
4. Tempat piket.
5. Perlengkapan dan persenjataan.
6. Tugas dan kewajiban.
a. Tugas Perwira
1) Mewakili jam komandan di luar
jam.
2) Menjadi piket pengawas
keamanan, tata tertib dan kebersihan.
3) Mencatat kronologi dalam buku
piket.
4) Mengetahui kedudukan tugas dan
kedudukan saat piket.
b. Tugas Bintara
1) Menggantikan sementara saat
perwira istirahat.
2) Bertanggung jawab atas
kehadiran.
3) Mengawasi tata tertib
kebersihan.
4) Melaporkan kejadian penting
yang tidak bisa diselesaikan sendiri.
c. Tugas Tamtama
1) Membantu dan melaksanakan
perintah perwira dan bintara.
2) Menjaga kebersihan.
3) Menjadi caraka/pesuruh perwira
dan bintara.
4) Menulis kronologi daftar hadir.
Menggunakan pakaian dinas lapangan
Tanda Pengenal
a. Perwira piket :
selempang berjumbai senjata pistol.
b. Bintara piket :
selempang tanpa berjumbai senjata sangkur.
c. Tamtama piket : ban lengan bersenjata
sangkur.
d. Tugas jaga kamar yaitu :
1) Melaksanakan serah terima tugas
jaga serambi.
2) Mengatur dan menulis giliran
jaga malam.
3) Menjaga teman pada saat
istirahat.
4) Pakaian lengkap bersenjata dan
topi/helm.
5) Membangunkan kawan-kawan jika
ada tanda bahaya/kesiapan.
6) Tidak boleh meninggalkan tanpa
seizin temannya.
7) Laporan di piket ksatrian/tanda
tangan/patroli keliling “laporan” anang beserta 5 orang anggota siap
melaksanakan tanda tangan.
8) Tempat serah terima jaga
serambi.
Tata cara serah terima
Jaga serambi keapda jaga kamar
a. “Lapor” anang nosis telah
melaksanakan jaga serambi terakhir dalam keadaan aman selanjutnya siap
menyerahkan tugas dan kewajiban jaga kamar, laporan selesai.
b. “Lapor” agung nosis telah
menerima tugas dan kewajiban jaga kamar dari jaga serambi terakhir dalam
keadaan aman, laporan selesai.
B. Pengertian Apel
Apel adalah suatu cara pengontrolan terhadap kehadiran
1. Macam-macam apel :
a. Apel harian.
b. Apel khusus.
c. Apel luar biasa.
2. Tata cara apel pagi/malam
a. Semua peserta kumpul di lapangan.
b. Ketua mengecek anggotanya dan menyiapkan
pasukannya.
c. Setelah bintara piket memberi aba-aba “apel pagi
dimulai”.
d. Bintara piket menjemput pengambil apel.
e. Bintara laporan aba-aba : lapor jumlah siswa ....
orang siap apel pagi.
f.
Pengambil apel berkata : ketua
kelas laporan.
g. Ketua laporan : lapor kelas E jumlah siswa (Menwa)
... orang lengkap, llaporan selesai.
h. Pengambil apel berkata laporan saya terima
masing-ketua kelas kembali ke samping kanan barisan kerjakan.
i.
Ketua kelas berkata “kerjakan”.
j.
Bintara piket menyerahkan buku
doa kepada pengambil apel, setelah itu pengambil piket memberi amanat.
k. Setelah itu pengambil apel berkata “perhatian
selesai” kemudian menyuruh salah satu peserta untuk menyanyikan lagu wajib.
l.
Setelah itu pengambil apel
berkata “apel pagi selesai masing-masing ketua regu sesuaikan dengan rencana.
m. Ketua berkata “kerjakan” kemudian hormat.
n. Pengambil apel kembali kemudian bintara piket
laporan : apel pagi telah dilaksanakan, laporan selesai
C. Pengertian Siaga
Siaga adalah digunakan saat bahaya/akan tugas tempur
Macam-macam siaga :
1. Siaga tingkat III :
berlaku siaga ringan
2. Siaga tingkat II :
berlaku siaga sedang
3. Siaga tingkat I :
berlaku siaga berat
Peraturan Urusan Dinas Dalam (PUDD)
Posted by : Mukty Ginanjar Nurfalah
Keberadaan dan kelestarian negara
ditentukan oleh banyak faktor. Karena itu suatu pandangan yang salah kalau
keberadaan dan kelestarian negara hanya dipandang sebagai urusan
lembaga-lembaga kenegaraan dan angkatan bersenjata. Maka untuk mewujudkan
keinginan keberadaan dan kelestaian negara diperlukan adanya pemeliharaan
unsur-unsumya secara terpadu dan A sampai Z -nya. Untuk itu bagaimana Islam
memberikan petunjuk dan pedoman yang termaktub di dalam Al Quran, praktek
kehidupan Rasulullah dan para khalifah yang mengikutl jejak beliau. Pada
kesempatan ini akan kita bahas unsur-unsur yang dimaksud.
Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (HANKAMRATA) adalah sistem pertahanan negara yang dianut oleh
Indonesia. Sesuai Undang-Undang RI No 34 Tahun 2004, Hankamrata adalah sistem
pertahanan yang bersifat semesta, yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah
dan sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh
pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, berkesinambungan
dan berkelanjutan untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan melindungi keselamatan segenap
bangsa dari setiap ancaman.
Hankamrata juga adalah perwujudan usaha
yang sungguh-sungguh untuk memelihara wujud dan kelestarian negara oleh
warganegaranya agar negara tetap tegak menjadi tempat yang aman bagi segenap
warganegaranya dan sernua orang yang tinggal di dalamnya. Hankamrata di dalam
pengertian semacam hanya dapat tercapai apabila tercipta keterpaduan
pemeliharaan semua unsur yang wajib ada di dalamnya.
UNSUR-UNSUR HANKAMRATA DALAM
SYARI’AT ISLAM
1. Keadilan
Penguasa
Suatu
hari Umar naik ke atas mimbar lalu berkata: “Wahai manusia dengarkanlah dan
taatilah!” Lalu seorang Arab gunung melakukan interupsi: “Kaml tidak mau
mendengar kamu wahai Umar dan kami tidak mau taat” Umar berkata: “Mengapa?”
orang Arab gunung berkata: “Setiap orang diantara kamu hanya menerima pembagian
satu potong kain. Tetapi engkau mengutamakan dirimu sendiri dengan mengambil
dua potong kain (karena Umar orangnya tinggi sehingga tidak cukup satu potong
kain). Lalu Umar berkata: “Wahai Abdullah
(putra beliau sendiri) jawablah orang itu.” Lalu Abdullah menjawab: “Demi
Allah, separo dari potongan kainku, beliau ambil, lalu beliau tambahkan ke
potongan kainnya sehingga cukup untuk beliau dan separohnya masih tersisa. Lalu
Arab gunung itu
berkata: “Sekarang
kami mau mendengar kamu wahai Umar. Karena itu silahkan angkat bicara.” Umar tidak mengusik orang
ltu karena dia menuntut keadilan. Kernudian orang Arab gunungmelihat Umar
dengan pakaiannya yang indah. (Sirah Umar bin Khathab oleh Ibnu Hazm)
2. Kepastian
Hukum dan keadilannya
Rasulullah
saw bersabda: “Orang-orang sebelum kamu telah binasa karena membiarkan saja kalangan terhorrnat
melakukan pencurian. Bila
rakyat awam yang melakukan pencurian, barulah
mereka menghukumnya dengan potong tangan. Demi Allah yang jiwaku ini ada di tangan Nya. Seandainya
Fatimah binti Muhammad melakukan pencurian, pastilah kupotong tangannya. (HR. Ahmad,
Muslim dan An-Nasa’i)
3. Pembelaan
terhadap golongan lemah
Allah
berfirman: “Mengapa kamu tidak berperang di jalan Allah dan membela orang-orang
yang lemah, baik pria, wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: “Ya Tuhan
kami, keluarkanlah kami dari negeri yang penduduknya zhalim ini. berilah kami
perlindungan dari sisi-Mu dan berilah kaml Penolong dari sisi-Mu.” (An-Nisaa:
75)
4. Angkatan
Perang yang kuat
Firman
Allah: “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda
yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan Itu) kamu dapat menggetarkan musuh
Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya. Apa
saja yang kamu nafkahkan di jalan Allah akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu
tidak akan dianiaya.” (Al-Anfal: 60)
5. Aparat dan
pegawai yang amanah
Rasulullah saw bersabda kepada. Abu
Dzar: “Wahai Abu Dzar, jabatan itu suatu amanah, dan pada hari kiamat merupakan
kehinaan dan penyesalan, kecuali orang yang mengambilnya dengan memenuhi
haknya, dan melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya dalam urusan
tersebut. (HR Hakim)
Sabdanya pula. “Apabila amanah
disia-siakan maka, tunggulah saat kehancuran. Nabi ditanya: “Wahai Rasulullah,
apa yang disebut menyia-nyiakannya itu?” Sabdanya: “Bila suatu urusan
diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka nantikanlah kehancurannya. ”
(HR- Bukhari)
6. Pembinaan
keluarga yang kokoh
Dari Nu’man bin Basyir, ia berkata:
Ayahku memberiku hadiah lalu ibuku berkata: “Saya tidak ridho sebelum engkau
persaksikan pemberian itu kepada Rasulullah.” Lalu ia datang kepada Rasulullah
untuk mempersaksikan pernberian ayahku kepadaku. Lalu beliau bertanya (kepada
Basyir): “Apakah setiap anakmu engkau beri hadiah seperti ini?”
Jawabnya:”Tidak”. Lalu Nabi bersabda: “Bertakwalah kepada Allah dan berlaku
adillah kepada anak-anakmu,” Lalu beliau bersabda lagi: “Aku tidak mau menjadi
saksi atas perbuatan dosa.”Kata Nu’man kemudian ayahku mencabut hadiahnya itu.”
(HR.Bukhari)
7. Membersihkan
masyarakat dari segala bentuk hal yang kotor dan keji
Rasulullah saw bersabda: “Akhlak yang
baik akan menghancurkan segala yang buruk sebagaimana air mengbancurkan barang
yang keras, sedangkan akhIak yang buruk akan merusak usaha kebajikan seperti
cuka merusak madu.” (HR. Baihaqi)
8. Menumbuhkan
remaja dan pemuda dengan jiwa ketaatan kepada agama
Rasulullah saw bersabda: “Tuj uh
golongan yang mendapat naungan di hari kiamat, saat tidak ada lagi yang dapat
memberi naungan kecuali Dia, yaitu penguasa yang adil, pemuda yang tumbuh dalam
ketaatan kepada Allah …. (HR.Bukhari dan Muslim)
9. Pendidikan
dan pengajaran kepada seluruh rakyat secara gratis
Rasulullah
saw bersabda: “Hendakfah kalian belajar Al Quran dan mengajarkannya kepada manusia.”
(HR. Tirmidzi)
10. Menindak
orang kuat yang bertindak dholim untuk melindungi yang
lemah
Nabi saw bersabda: “Tolonglah saudaramu,
baik yan berbuat dholim maupun yang didholimi.” Ada yang bertanya kepada
beliau: “Menolong yang didholimi kami sudah mengerti. Tetapi bagaimana menolong
yang berbuat dholim itu?” Sabdanya: “Engkau cegah ia agar tangannya tidak
dholim kepada orang lain.” (HR Bukhari-Muslim)
11. Adanya
lembaga yang menyelesaikan pengaduan rakyat atas tindakan kedholiman.
Rasulullah saw bersabda: “Takutlah
kalian kepada doa orang-orang yang terdholimi, karena orang yang terdholimi
tidak lagi ada sekat antara dirinya dengan Allah.” (HR. Bukhari)
12. Jaminan
kemerdekaan menyatakan pendapat dan memberantas kemungkaran.
Kamu adalah ummat yang terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang
mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu
lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan
mereka adalah omng-orang yang fasik. ” (Ali Imran: 10)
13. Kebersamaan
penguasa dengan rakyat.
“Tiga hal yang
tersembunyi yang merupakan sumber kekuatan bagi kaum. muslimin yaitu: (diantaranya
adalah) sesama orang Islam bersaudara dengan persamaan yang penuh di hadapan
Allah, walaupun warna kulit, keturunan dan kedudukan mereka berbeda…. (Tarikhul
Aqidah Islamiyah, hal.245 TW
Arnold)
14. Kerjasama
antara segenap rakyat.
Rasulullah saw bersabda: “Allah meridloi
kaMu pada tiga hal, yaitu: kamu sekalian hanya menyembah kepadaNya, tidak
menyekutukanNya dengan sesuatu apapun, kamu berpegang teguh kepada Allah secara
utuh dan tidak bercerai berai dan karnu mau memberi peringatan-peringatan
kepada orang yang Allah jadikan penguasa kamu.” (HR.Muslim)
15. Melindungi
hak-hak kaum wanita.
Rasulullah saw bersabda: “Manusia yang
terbaik adalah orang yang paling baik terhadap istrinya dan keluarganya. Dan
aku adalah orang yang terbaik diantara kalian terhadap istri dan keluargaku.”
(HR- Abu Daud dan Ibnu Majah)
Rasulullah
saw bersabda: “Orang mukram yang paling sempurna imannya adalah mereka yang
paling baik dan lembut perlakuannya kepada istri dan keluarganya.” (HR.Tirmidzi
dan Hakim)
16. Lapang dada
terhadap perbedaan pendapat dan agama.
Tidak
ada paksaan untuk (memasuki) seagama (Islam): sesungguhnya telah jelas jalan
yang benar daripada jalan yang salah. Karena, itu barangsiapa yang ingkar
kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang
kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.
17. Penguasa
yang taat kepada hukum dan kebenaran.
Ibnu
Al Jauzi berkata: “Umar dahulu dalam memilih para wakil daerah dan pegawai,
selalu berpesan: “Ummat akan senantiasa berlaku lurus selama para pemimpin dan panutan
mereka berlaku lurus. Tetapi kalau imam menyeleweng, mereka akan ikut
menyeleweng.” (Shirah Umar, hal. 94)
18. Kebebasan
melakukan kritik yang bertanggung jawab.
Rasulullah
saw bersabda: “Agama itu adalah nasihat. Mereka (para sahabat) bertanya: “Nasihat
bagi siapa, wahai Rasuluilah?” Sabdanya: “Bagi Allah, Kitab-kitabNya,
Rasul-Nya, bagi para pernimpin urnat dan seluruh umat itu sendiri.” (HR.
Bukhari-Muslim)
19. Larangan
terhadap penguasa untuk hidup mewah.
Dan
jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada
orangorang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mena’ati Allah), tetapi
mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku
terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu
sehancur-hancumya. (Al Isra’: 18)
20. Hubungan
bertetangga baik dengan negara lain.
Rasulullah
saw bersabda: “Demi Allah tidaklah seseorang beriman. Demi Allah tidaklah
seseorang beriman. Demi Allah tidaklah seseorang beriman. Yaitu orang yang tetangganya
tidak aman dari gangguannya.” (HR. Bukhari)
21. Menghargai
ilmu dan para ulamanya.
Dari
Abi Hurairah, la berkata: Rasulullah saw bersabda: “Barangstapa menempuh suatu
perialanan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju
surga. (HR.Muslim)
Dari
‘Ubadah bin Sharnith, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: ” Bukanlah termasuk
ummatku orang-orang yang tiada mau menghormati tetua kami dan menyayangi
brang-orang kami yang kecil serta menghormati orang-orang yang ben’lmu.” (HR.
Ahmad dan Thabrani dan disahkan oleh Hakim, tetapi dalam riwayat Hakim
dikatakan: Bukanlah dari golongan kami. dst.)
22.
Memperhatikan dan menjamin kondisi kesehatan ummat.
Dan
Abu Hurairah, Nabi saw bersabda: “Mohonlah ampun kepada Allah, kesehatan han
Ini dan kesehatan hari akan datang. Tidaklah seseorang yang memperoleh
pemberian lebih baik setelah keimanan daripada kesehatan yang lestari.” (HR.
Nasa’i)
Ket: Dengan ampunan dari Allah, hilang dosa masa lalu dan kini,
dengan kesehatan masa kini dan masa mendatang, akan lestari ketahanan hidup
manusia.
Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (HANKAMRATA)
Baju Loreng Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), pernah terpikir atau terbesit kenapa militer sekelas ABRI mengunakan seragam loreng. Serangam yang bermotif abstrak yang dipenuhi dengan warna coklat, hijau, hitam. Biasanya kita menjawab kenapa ABRI mengunakan loreng supaya tidak ketahuan sama musuh, supaya tersamar. Namun ternyata ada alasan dan sejarah tertentu kenapa serangam militer tersebut kebanyakan warna loreng, atau dikenal dengan camouflage (kamuflase).
Dengan mengunakan baju loreng, maka militer dapat melakukan kamuflase yang merupakan salah satu teknik survival, yang artinya mengacu pada metode yang digunakan untuk membuat pasukan militer agar tidak dapat terdeteksi oleh pasukan musuh. Dalam prakteknya, penerapan warna dan bahan untuk kostum perang dan peralatan militer digunakan untuk menyembunyikan mereka dari pengamatan visual (dengan mata telanjang). Dengan mengunakan kostum loreng ini, maka pasukan militer dapat menyatu dengan medannya dan akan mengurangi bahaya sebagai sasaran tembak musuh.
Awalnya orang orang militer tidak mengunakan baju loreng, mereka mengunakan warna waran yang mencolok dan berani dengan alasan untuk menakut nakuti musuh, identifikasi lebih mudah ketika kabut dan mengurangi pembelotan (pasukan yang mundur dari perang). Baju loreng pertama kali digunakan pada awal 1800-an oleh beberapa unit militer untuk melindungi diri terhadap akurasi tembakan yang meningkat pada senjata kala itu.
Unit-unit pasukan pertama yang mengadopsi warna-warna loreng adalah Resimen Senapan ke-95 dan Resimen Senapan ke-60, dibuat selama Perang Napoleon (abad ke delapan belas) untuk memperkuat garis pertempuran Inggris. Ketika mereka membawa Rifles Baker (sejenis senjata kala itu, dengan bayonet) dan memperluas area pertempuran, mereka mengenakan jaket hijau, berbeda dengan resimen lain yang mengenakan jubah merah tua.
Lalu kenapa baju ABRI, militer kita memiliki loreng yang berwarna hijau? sementara pasukan dari negara lain ada yang memiliki warna lebih coklat atau putih. Alasan utamanya adalah medan, negara kita lebih dominan pepohonan yang berwarna hijau, tanah dan kayu yang berwarna coklat, sehingga kita lebih memilih pola M81 Woodland, yang sudah populer dari tahun 1981.
Pertanyaan selanjutnya kenapa tidak mengunakan warna hitam? warna yang sangat menutupi dan dominan kala gelap. Memang beberapa pasukan khusus indonesia ada yang memiliki warna kostum hitam, namun untuk berperang siang hari warna hitam dapat menyiksa. Kita pernah mempelajari sewaktu SMP bahwa warna hitam memiliki emisifitas tertinggi, dengan nilai satu (untuk warna putih nilainya nol). Dimana benda yang memiliki emisifitas tinggi akan mudah menyerap panas. Sehingga kalau militer harus bertugas siang hari dengan tetap mengenakan warna hitam, ia bisa kelelahan sebelum melawan musuh karena energinya telah terkuras menjadi kringat.
Kamuflase ini lebih ke arah pertahanan diri dari penglihatan visual, meski ada teknologi lagi yang lebih baru dalam mendeteksi keberadaan manusia mengunakan sinar inframerah dan lain sebagainya, namun juga sudah di temukan metode dan kamuflase yang berbeda pula. hal ini lah yang menjadi alasan kenapa militer mengenakan baju loreng.
Baju Loreng Militer
Deskripsi Singkat
Pendidikan Dasar
Militer (Diksarmil) adalah major training pertama yang harus
dilaksanakan oleh setiap anggota MENWA MAHAWARMAN. Karakteristik organisasi MENWA
MAHAWARMAN mengaplikasikan sistem komando dengan hierarki yang jelas serta
pendekatan semi-militer, sehingga setiap anggota MENWA MAHAWARMAN harus
memahami kedua hal tersebut serta mengaplikasikannya.
Tujuan
- Memantapkan pemahaman akan bela
negara.
- Menanamkan rasa cinta tanah
air.
- Memperkenalkan dan
mempersiapkan sikap disiplin dan karakter yang harus dimiliki anggota MENWA
MAHAWARMAN.
- Memperkenalkan dan melatih
dasar-dasar kemampuan olah keprajuritan yang dapat diaplikasikan anggota MENWA
MAHAWARMAN.
Lokasi
Lokasi latihan setiap
tahunnya selalu di Dodik Secata Rindam III Siliwangi Pangalengan Bandung. Diksarmil
dilaksanakan di sebuah institusi pendidikan militer yang dijalankan oleh
Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Metode pelatihan yang digunakan bervariasi, mulai dari presentasi, materi praktik lapangan, dan studi kasus.
Pendidikan Dasar Militer (DIKSARMIL) Resimen Mahasiswa (Menwa) Mahawarman
Sistem Pertahanan dan
Keamanan Rakyat Semesta atau yang disingkat SISHANKAMRATA adalah suatu
Sistem Pertahanan Keamanan dengan Komponen yang terdiri dari seluruh potensi,
kemampuan, dan kekuatan Nasional yang bekerja secara total, integral serta
berlanjut untuk mewujudkan kemampuan dalam upaya Pertahanan Keamanan
Negara.
SISHANKAMRATA merupakan amanat Konstitusi
yang didasari oleh :
1. UUD Tahun 1945 yaitu “Melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, mencerdaskan
kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan
sosial”.
2. Dalam Pasal 30 ayat (1) UUD
1945 “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara”.
Negera mempunyai beberapa komponen dalam
upaya mewujudkan pertahanan nasional rakyat semesta, yaitu :
·
Komponen
Dasar, rakyat terlatih sebagai komponen dasar yang mampu melaksanakan
ketertiban umum, perlindungan keamanan, serta perlawanan rakyat dalam rangka
mempertahankan Stabilitas dan keamanan negara.
· Komponen
Utama, Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia sebagai
komponen utama dalam aspek sishankamrata.
· Komponen
Khusus, masyarakat sebagai komponen khusus mempunyai fungsi menanggulangi
bencana perang, bencana alam, atau bencana lainnya yang mengakibatkan kerugian
jiwa dan harta benda. Seperti linmas dan hansip.
· Komponen
Pendukung, sumber daya alam, prasarana nasional, sumberdaya buatan sebagai
komponen pendukung untuk peningkatan, kelangsungan serta kelancaran dalam
mempertahankan keamanan negara.
SISHANKAMRATA
Posted by : Mukty Ginanjar Nurfalah