Translate
Posted by : Mukty Ginanjar Nurfalah
Rabu, 07 Maret 2018
Keberadaan dan kelestarian negara
ditentukan oleh banyak faktor. Karena itu suatu pandangan yang salah kalau
keberadaan dan kelestarian negara hanya dipandang sebagai urusan
lembaga-lembaga kenegaraan dan angkatan bersenjata. Maka untuk mewujudkan
keinginan keberadaan dan kelestaian negara diperlukan adanya pemeliharaan
unsur-unsumya secara terpadu dan A sampai Z -nya. Untuk itu bagaimana Islam
memberikan petunjuk dan pedoman yang termaktub di dalam Al Quran, praktek
kehidupan Rasulullah dan para khalifah yang mengikutl jejak beliau. Pada
kesempatan ini akan kita bahas unsur-unsur yang dimaksud.
Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (HANKAMRATA) adalah sistem pertahanan negara yang dianut oleh
Indonesia. Sesuai Undang-Undang RI No 34 Tahun 2004, Hankamrata adalah sistem
pertahanan yang bersifat semesta, yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah
dan sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh
pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, berkesinambungan
dan berkelanjutan untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan melindungi keselamatan segenap
bangsa dari setiap ancaman.
Hankamrata juga adalah perwujudan usaha
yang sungguh-sungguh untuk memelihara wujud dan kelestarian negara oleh
warganegaranya agar negara tetap tegak menjadi tempat yang aman bagi segenap
warganegaranya dan sernua orang yang tinggal di dalamnya. Hankamrata di dalam
pengertian semacam hanya dapat tercapai apabila tercipta keterpaduan
pemeliharaan semua unsur yang wajib ada di dalamnya.
UNSUR-UNSUR HANKAMRATA DALAM
SYARI’AT ISLAM
1. Keadilan
Penguasa
Suatu
hari Umar naik ke atas mimbar lalu berkata: “Wahai manusia dengarkanlah dan
taatilah!” Lalu seorang Arab gunung melakukan interupsi: “Kaml tidak mau
mendengar kamu wahai Umar dan kami tidak mau taat” Umar berkata: “Mengapa?”
orang Arab gunung berkata: “Setiap orang diantara kamu hanya menerima pembagian
satu potong kain. Tetapi engkau mengutamakan dirimu sendiri dengan mengambil
dua potong kain (karena Umar orangnya tinggi sehingga tidak cukup satu potong
kain). Lalu Umar berkata: “Wahai Abdullah
(putra beliau sendiri) jawablah orang itu.” Lalu Abdullah menjawab: “Demi
Allah, separo dari potongan kainku, beliau ambil, lalu beliau tambahkan ke
potongan kainnya sehingga cukup untuk beliau dan separohnya masih tersisa. Lalu
Arab gunung itu
berkata: “Sekarang
kami mau mendengar kamu wahai Umar. Karena itu silahkan angkat bicara.” Umar tidak mengusik orang
ltu karena dia menuntut keadilan. Kernudian orang Arab gunungmelihat Umar
dengan pakaiannya yang indah. (Sirah Umar bin Khathab oleh Ibnu Hazm)
2. Kepastian
Hukum dan keadilannya
Rasulullah
saw bersabda: “Orang-orang sebelum kamu telah binasa karena membiarkan saja kalangan terhorrnat
melakukan pencurian. Bila
rakyat awam yang melakukan pencurian, barulah
mereka menghukumnya dengan potong tangan. Demi Allah yang jiwaku ini ada di tangan Nya. Seandainya
Fatimah binti Muhammad melakukan pencurian, pastilah kupotong tangannya. (HR. Ahmad,
Muslim dan An-Nasa’i)
3. Pembelaan
terhadap golongan lemah
Allah
berfirman: “Mengapa kamu tidak berperang di jalan Allah dan membela orang-orang
yang lemah, baik pria, wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: “Ya Tuhan
kami, keluarkanlah kami dari negeri yang penduduknya zhalim ini. berilah kami
perlindungan dari sisi-Mu dan berilah kaml Penolong dari sisi-Mu.” (An-Nisaa:
75)
4. Angkatan
Perang yang kuat
Firman
Allah: “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda
yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan Itu) kamu dapat menggetarkan musuh
Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya. Apa
saja yang kamu nafkahkan di jalan Allah akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu
tidak akan dianiaya.” (Al-Anfal: 60)
5. Aparat dan
pegawai yang amanah
Rasulullah saw bersabda kepada. Abu
Dzar: “Wahai Abu Dzar, jabatan itu suatu amanah, dan pada hari kiamat merupakan
kehinaan dan penyesalan, kecuali orang yang mengambilnya dengan memenuhi
haknya, dan melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya dalam urusan
tersebut. (HR Hakim)
Sabdanya pula. “Apabila amanah
disia-siakan maka, tunggulah saat kehancuran. Nabi ditanya: “Wahai Rasulullah,
apa yang disebut menyia-nyiakannya itu?” Sabdanya: “Bila suatu urusan
diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka nantikanlah kehancurannya. ”
(HR- Bukhari)
6. Pembinaan
keluarga yang kokoh
Dari Nu’man bin Basyir, ia berkata:
Ayahku memberiku hadiah lalu ibuku berkata: “Saya tidak ridho sebelum engkau
persaksikan pemberian itu kepada Rasulullah.” Lalu ia datang kepada Rasulullah
untuk mempersaksikan pernberian ayahku kepadaku. Lalu beliau bertanya (kepada
Basyir): “Apakah setiap anakmu engkau beri hadiah seperti ini?”
Jawabnya:”Tidak”. Lalu Nabi bersabda: “Bertakwalah kepada Allah dan berlaku
adillah kepada anak-anakmu,” Lalu beliau bersabda lagi: “Aku tidak mau menjadi
saksi atas perbuatan dosa.”Kata Nu’man kemudian ayahku mencabut hadiahnya itu.”
(HR.Bukhari)
7. Membersihkan
masyarakat dari segala bentuk hal yang kotor dan keji
Rasulullah saw bersabda: “Akhlak yang
baik akan menghancurkan segala yang buruk sebagaimana air mengbancurkan barang
yang keras, sedangkan akhIak yang buruk akan merusak usaha kebajikan seperti
cuka merusak madu.” (HR. Baihaqi)
8. Menumbuhkan
remaja dan pemuda dengan jiwa ketaatan kepada agama
Rasulullah saw bersabda: “Tuj uh
golongan yang mendapat naungan di hari kiamat, saat tidak ada lagi yang dapat
memberi naungan kecuali Dia, yaitu penguasa yang adil, pemuda yang tumbuh dalam
ketaatan kepada Allah …. (HR.Bukhari dan Muslim)
9. Pendidikan
dan pengajaran kepada seluruh rakyat secara gratis
Rasulullah
saw bersabda: “Hendakfah kalian belajar Al Quran dan mengajarkannya kepada manusia.”
(HR. Tirmidzi)
10. Menindak
orang kuat yang bertindak dholim untuk melindungi yang
lemah
Nabi saw bersabda: “Tolonglah saudaramu,
baik yan berbuat dholim maupun yang didholimi.” Ada yang bertanya kepada
beliau: “Menolong yang didholimi kami sudah mengerti. Tetapi bagaimana menolong
yang berbuat dholim itu?” Sabdanya: “Engkau cegah ia agar tangannya tidak
dholim kepada orang lain.” (HR Bukhari-Muslim)
11. Adanya
lembaga yang menyelesaikan pengaduan rakyat atas tindakan kedholiman.
Rasulullah saw bersabda: “Takutlah
kalian kepada doa orang-orang yang terdholimi, karena orang yang terdholimi
tidak lagi ada sekat antara dirinya dengan Allah.” (HR. Bukhari)
12. Jaminan
kemerdekaan menyatakan pendapat dan memberantas kemungkaran.
Kamu adalah ummat yang terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang
mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu
lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan
mereka adalah omng-orang yang fasik. ” (Ali Imran: 10)
13. Kebersamaan
penguasa dengan rakyat.
“Tiga hal yang
tersembunyi yang merupakan sumber kekuatan bagi kaum. muslimin yaitu: (diantaranya
adalah) sesama orang Islam bersaudara dengan persamaan yang penuh di hadapan
Allah, walaupun warna kulit, keturunan dan kedudukan mereka berbeda…. (Tarikhul
Aqidah Islamiyah, hal.245 TW
Arnold)
14. Kerjasama
antara segenap rakyat.
Rasulullah saw bersabda: “Allah meridloi
kaMu pada tiga hal, yaitu: kamu sekalian hanya menyembah kepadaNya, tidak
menyekutukanNya dengan sesuatu apapun, kamu berpegang teguh kepada Allah secara
utuh dan tidak bercerai berai dan karnu mau memberi peringatan-peringatan
kepada orang yang Allah jadikan penguasa kamu.” (HR.Muslim)
15. Melindungi
hak-hak kaum wanita.
Rasulullah saw bersabda: “Manusia yang
terbaik adalah orang yang paling baik terhadap istrinya dan keluarganya. Dan
aku adalah orang yang terbaik diantara kalian terhadap istri dan keluargaku.”
(HR- Abu Daud dan Ibnu Majah)
Rasulullah
saw bersabda: “Orang mukram yang paling sempurna imannya adalah mereka yang
paling baik dan lembut perlakuannya kepada istri dan keluarganya.” (HR.Tirmidzi
dan Hakim)
16. Lapang dada
terhadap perbedaan pendapat dan agama.
Tidak
ada paksaan untuk (memasuki) seagama (Islam): sesungguhnya telah jelas jalan
yang benar daripada jalan yang salah. Karena, itu barangsiapa yang ingkar
kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang
kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.
17. Penguasa
yang taat kepada hukum dan kebenaran.
Ibnu
Al Jauzi berkata: “Umar dahulu dalam memilih para wakil daerah dan pegawai,
selalu berpesan: “Ummat akan senantiasa berlaku lurus selama para pemimpin dan panutan
mereka berlaku lurus. Tetapi kalau imam menyeleweng, mereka akan ikut
menyeleweng.” (Shirah Umar, hal. 94)
18. Kebebasan
melakukan kritik yang bertanggung jawab.
Rasulullah
saw bersabda: “Agama itu adalah nasihat. Mereka (para sahabat) bertanya: “Nasihat
bagi siapa, wahai Rasuluilah?” Sabdanya: “Bagi Allah, Kitab-kitabNya,
Rasul-Nya, bagi para pernimpin urnat dan seluruh umat itu sendiri.” (HR.
Bukhari-Muslim)
19. Larangan
terhadap penguasa untuk hidup mewah.
Dan
jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada
orangorang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mena’ati Allah), tetapi
mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku
terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu
sehancur-hancumya. (Al Isra’: 18)
20. Hubungan
bertetangga baik dengan negara lain.
Rasulullah
saw bersabda: “Demi Allah tidaklah seseorang beriman. Demi Allah tidaklah
seseorang beriman. Demi Allah tidaklah seseorang beriman. Yaitu orang yang tetangganya
tidak aman dari gangguannya.” (HR. Bukhari)
21. Menghargai
ilmu dan para ulamanya.
Dari
Abi Hurairah, la berkata: Rasulullah saw bersabda: “Barangstapa menempuh suatu
perialanan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju
surga. (HR.Muslim)
Dari
‘Ubadah bin Sharnith, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: ” Bukanlah termasuk
ummatku orang-orang yang tiada mau menghormati tetua kami dan menyayangi
brang-orang kami yang kecil serta menghormati orang-orang yang ben’lmu.” (HR.
Ahmad dan Thabrani dan disahkan oleh Hakim, tetapi dalam riwayat Hakim
dikatakan: Bukanlah dari golongan kami. dst.)
22.
Memperhatikan dan menjamin kondisi kesehatan ummat.
Dan
Abu Hurairah, Nabi saw bersabda: “Mohonlah ampun kepada Allah, kesehatan han
Ini dan kesehatan hari akan datang. Tidaklah seseorang yang memperoleh
pemberian lebih baik setelah keimanan daripada kesehatan yang lestari.” (HR.
Nasa’i)
Ket: Dengan ampunan dari Allah, hilang dosa masa lalu dan kini,
dengan kesehatan masa kini dan masa mendatang, akan lestari ketahanan hidup
manusia.
- Home>
- Resimen Mahasiswa , Wawasan Kebangsaan >
- Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (HANKAMRATA)