Translate
Posted by : Mukty Ginanjar Nurfalah
Rabu, 15 Maret 2017
Sejak
munculnya Teori Generasi (Generation Theory), kita diperkenalkan
istilah generasi X, Y, dan Z. Segala sesuatu terutama yang
berhubungan dengan pekerjaan sering dikaitkan dengan ciri-ciri dari
generasi-generasi tersebut. Hal itu diungkapkan tiada lain untuk mencari jalan
tengah agar antar generasi tersebut dapat saling memahami dan mengerti. Selain
itu, kita juga menjadi tahu bahwa generasi manakah yang mendominasi di abad
ini.
Ada 5 generasi yang lahir setelah perang dunia kedua
dan berhubungan dengan masa kini menurut teori generasi, yaitu:
1. Baby Boomer (lahir tahun 1946 –
1964)
“Generasi yang lahir
setelah Perang Dunia II ini memiliki banyak saudara, akibat dari banyaknya
pasangan yang berani untuk mempunyai banyak keturunan. Generasi yang adaptif,
mudah menerima dan menyesuaikan diri. Dianggap sebagai orang lama yang
mempunyai pengalaman hidup.”
2. Generasi X (lahir tahun 1965-1980)
“Tahun-tahun ketika generasi ini lahir
merupakan awal dari penggunaan PC (personal computer), video games, tv kabel,
dan internet. Penyimpanan data nya pun menggunakan floopy disk atau disket. MTV
dan video games sangat digemari masa ini. Menurut hasil penelitian yang
dilakukan oleh Jane Deverson, sebagian dari generasi ini memiliki tingkah laku
negatif seperti tidak hormat pada orang tua, mulai mengenal musik punk, dan
mencoba menggunakan ganja.”
3. Generasi Y (lahir tahun 1981-1994)
“Dikenal dengan
sebutan generasi millenial atau milenium. Ungkapan generasi Y mulai dipakai
pada editorial koran besar Amerika Serikat pada Agustus 1993. Generasi ini
banyak menggunakan teknologi komunikasi instan seperti email, SMS, instan
messaging dan media sosial seperti facebook dan twitter. Mereka juga suka main
game online.”
4. Generasi Z (lahir tahun 1995-2010)
“Disebut juga iGeneration, generasi net
atau generasi internet. Mereka memiliki kesamaan dengan generasi Y, tapi mereka
mampu mengaplikasikan semua kegiatan dalam satu waktu seperti nge-tweet
menggunakan ponsel, browsing dengan PC, dan mendengarkan musik menggunakan
headset. Apapun yang dilakukan kebanyakan berhubungan dengan dunia maya.
Sejak kecil mereka sudah mengenal teknologi dan akrab dengan gadget canggih yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kepribadian mereka.”
Sejak kecil mereka sudah mengenal teknologi dan akrab dengan gadget canggih yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kepribadian mereka.”
5. Generasi Alpha (lahir tahun 2011-2025)
“Generasi yang lahir sesudah generasi Z, lahir dari
generasi X akhir dan Y. Generasi yang sangat terdidik karena masuk sekolah
lebih awal dan banyak belajar, rata-rata memiliki orang tua yang kaya dengan
sedikit”
Melihat dari banyaknya pimpinan baik itu negara maupun
perusahaan, generasi X masih mendominasi. Sementara itu generasi Y masih
menggeliat, mencari kemapanan dalam bidang pekerjaan maupun pribadi, tidak
dipungkiri beberapa sudah menjadi pimpinan sebuah perusahaan sejak usia muda.
Generasi Z yang merupakan keturunan dari generasi X dan Y, sekarang ini
merupakan anak-anak muda yanag rata-rata masih mencari jati diri, beberapa di
antaranya sudah mempunyai penghasilan sendiri yang cukup besar terutama dari
bidang seni.
Berikut ini adalah ciri-ciri dari generasi X, Y, dan
Z.
1. Generasi X
·
Mampu
beradaptasi
·
Mampu
menerima perubahan dengan baik dan disebut sebagai generasi yang tangguh
·
Memiliki
karakter mandiri dan loyal (setia)
·
Sangat
mengutamakan citra, ketenaran, dan uang
·
Tipe pekerja
keras
·
Kekurangannya
selalu menghitung kontribusi yang telah diberikan perusahaan terhadap hasil
kerjanya
2. Generasi Y
·
Karakteristik
masing-masing individu berbeda, tergantung dimana ia dibesarkan, strata
ekonomi, dan sosial keluarganya
·
Pola komunikasinya
sangat terbuka dibanding generasi-generasi sebelumnya
·
Pemakai
media sosial yang fanatik dan kehidupannya sangat terpengaruh dengan
perkembangan teknologi
·
Lebih
terbuka dengan pandangan politik dan ekonomi, sehingga mereka terlihat sangat
reaktif terhadap perubahan lingkungan yang terjadi di sekelilingnya
·
Memiliki
perhatian yang lebih terhadap ‘wealth’ atau kekayaan
Pada setiap tahap kehidupannya akan berbeda. Pada saat
muda akan tergantung pada kerja sama kelompok. Pada saat dewasa akan berubah
menjadi orang-orang yang akan lebih bersemangat ketika bekerja secara
berkelompok terutama di saat-saat kritis. Pada saat paruh baya mereka akan
sangat berenergi, berani mengambil keputusan dan kebanyakan mampu menjadi
pemimpin yang kuat. Pada saat mereka tua akan menjadi sekelompok orang tua yang
mampu memberi kontribusi dan kritikan terhadap masyarakat.
3. Generasi Z
·
Merupakan
generasi digital yang mahir dan gandrung akan teknologi informasi dan berbagai
aplikasi komputer. Informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan pendidikan
maupun pribadi akan mereka akses dengan cepat dan mudah.
·
Sangat suka
dan sering berkomunikasi dengan semua kalangan khususnya lewat jejaring sosial
seperti facebook, twitter atau SMS. Melalui media ini mereka jadi lebih bebas
berekspresi dengan apa yang dirasa dan dipikir secara spontan.
·
Cenderung
toleran dengan perbedaan kultur dan sangat peduli dengan lingkungan
·
Terbiasa
dengan berbagai aktifitas dalam satu waktu yang bersamaan. Misalnya membaca,
berbicara, menonton, dan mendengarkan musik secara bersamaan. Hal ini karena
mereka menginginkan segala sesuatu serba cepat, tidak bertele-tele dan
berbelit-belit.
·
Cenderung
kurang dalam berkomunikasi secara verbal, cenderung egosentris dan
individualis, cenderung ingin serba instan, tidak sabaran, dan tidak menghargai
proses.
Generasi X, Y, dan Z masing-masing mempunyai sifat
positif dan negatif. Dengan memahami perbedaan mereka, diharapkan para pendidik
atau para pemimpin perusahaan dapat mengerti individu-individu dari tiga
generasi ini sesuai dengan ciri khas nya. Tentunya tantangan generasi Z lebih
besar daripada generasi Y atau X sebagai generasi sebelumnya.
Bagi para generasi X dan Y yang sudah dan akan
memiliki generasi Z atau Alpha sebagai generasi penerusnya tentu harus sudah
memahami karakteristik generasi termuda ini. Generasi ini patut diawasi
terutama penggunaan internetnya, tapi tentunya tidak dikerasi. Sebagai orang
tua, generasi X dan Y harus bersikap tegas tapi lembut dan sabar, membangun
dialog dan komunikasi yang sehat serta terbuka, hadir secara utuh mendampingi
mereka, serta memberikan pendidikan dengan nilai karakter positif dengan penuh
cinta.
Bagi perusahaan, generasi Y dan Z mengharapkan
pimpinan yang jujur. Semakin pimpinan jujur, maka akan semakin dihormati.
Jejaring sosial dapat dimanfaatkan bagi para pimpinan untuk berbagi kegiatan
sehari-hari bersama para karyawannya. Perusahaan sebisa mungkin menciptakan
budaya kerja yang unggul dimana karyawan memiliki teman yang terlibat dalam
pekerjaannya dan mendapat tunjangan.